Bulan Ramadan Pasca Pandemi Covid 19

By A.M. Musdani 27 Apr 2021, 09:34:40 WIB Esai
Bulan Ramadan Pasca Pandemi Covid 19

Penulis : Inggit Maharani, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo

Coronavirus (2019-nCoV) merupakan virus yang menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang serius seperti MERS dan SARS. Virus ini muncul pada awalnya di Wuhan, China pada Desember, 2019.

Sifat dari Covid-19 ini yaitu _self limiting disease_ yang artinya bagi orang yang terkena Covid-19 ini bisa sembuh dengan sendirinya jika daya tahan tubuhnya baik.

Baca Lainnya :

 Penularan Covid-19 ini melalui droplet yaitu percikan cairan pernafasan baik melalui hidung maupun dari mulut, beberapa orang mengatakan bisa melalui airbone atau udara namun masih belum dapat dibuktikan

Rata rata individu yang terpapar atau terkena Corona Virus ini akan merasakan gejala ketika memasuki hari ke 2 hingga 14 dengan gejala seperti demam, batuk, pilek hingga sesak nafas namun bisa juga tidak merasakan gejala alias merasa sehat

Data statistik kematian pasien yang terpapar Covid-19 ini pada umur 10-49 memiliki resiko kematian 0,2% da usia 70 ke atas memiliki resiko yang lebih besar yaitu 8,0% dan 80 keatas 14,8% dan beberapa  pasien yang memiliki penyakit bawaan pun memiliki tingkat kematian yang tinggi. Namun bagi anak muda pun walaupun mereka persentase kematian karena terpapar Covid-19 ini rendah karena memiliki imun yang bagus, namun anak muda ini sangat rentan untuk dapat menularkan Covid-19 ini ke orang orang yang ada disekitarnya

Sehingga untuk menekan bertambahnya kasus orang yang terpapar Covid-19 perlu adanya kesadaran bagi tiap individu untuk melakukan Social Distancing dan isolasi bagi yang positive Covid-19.

 

Ada hal berbeda ibadah puasa Ramadan tahun ini dengan puasa sebelumnya. Ibadah puasa pada tahun ini, umat di Dunia sedang dilanda musabih Wabah Corona Virus Disease (Covid-19). Virus ini merupakan virus yang sangat mematikan. Akibat virus ini, puluhan bahkan ratusan ribu orang dinyatakan meninggal dunia. Para pemimpin negara yang terkena dampak pun tidak tinggal diam, mereka mengeluarkan berbagai kebijakan demi menjaga seluruh warga negaranya dari penyebaran virus, mulai dari social and physical distancing, dengan cara stay at home, isolasi, karantina wilayah/lockdown dan lain sebagainya.

Walau dalam kondisi masih mewabahnya Covid-19, kita tetap merasa bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan. Mengapa harus bergembira? Karena bulan Ramadhan adalah sepuluh hari pertamanya merupakan syahru rahmah (bulan kasih sayang), sepuluh hari kedua syahru maghfirah (bulan ampunan), dan sepuluh hari terakhir disebut syahru itqun minannar (bulan pembebasan dari siksa api neraka).

            Bulan suci ramadan yang biasanya meriah sekarang menjadi sepi dan beribadah dimasjid sekarang beribadah dirumah masing-masing berbuka puasa diberbagai tempat biasanya ramai sekarang menjadi sepi. Bulan ramadan tahun ini dijalankan dalam sunyi dikediaman masing-masing.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....


Kanan - Iklan Sidebar

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Video Terbaru

Lihat semua video