- PDM Purworejo Launching program kelas Khusus di SMP Muhammadiyah Purworejo
- Milad ke 112, 7000 Jamaah Semarakkan Apel : Komitmen Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua
- Refleksi Resepsi Milad 112 : Agar Terhindar dari Banjir Bandang Muhammadiyah, Ditekankan 5J dan 3J
- Siswa SD Aisyiyah Purworejo Dapatkan Pembelajaran Mitigasi Bencana Longsor Berbasis STEM
- Semarak Milad Ke-60 UMPWR Adakan Workshop Sekolah Muhammadiyah se-Kabupaten Purworejo
- Workshop Pondok Pesantren
- Sutrisno Kepala SDKUB Muhammadiyah Purworejo yang baru : Siap Kolaborasi
- Dibalik Sukses Perjuangan Pengembangan Media, Kunci-nya Kolaborasi !
- Tria Patrianti: UKW Menjadi Langkah Strategis Tingkatkan Kualitas Jurnalis
- Sesi 1 Jambore Media Afiliasi, Jurnalis Harus Tingkatkan Profesionalitasnya
NILAI KEPEMIMPINAN DALAM SHALAT BERJAMAAH
Oleh : Iyus Herdiana Saputra, M. S.I*
Shalat berjama'ah sesungguhnya bukan hanya sekedar kewajiban yang
harus dilaksanakan oleh umat Islam. Bukan pula hanya sekedar untuk mendapatkan
pahala dua puluh tujuh derajat dibandingkan shalat sendiri. Akan tetapi shalat
berjama'ah juga mengandung banyak pelajaran untuk dapat diterapkan dalam
kehidupan manusia, khususnya terkait kepemimpinan di sektor publik.
Pelajaran-pelajaran tersebut secara sederhana, bisa ditangkap dari beberapa hal
sebagai berikut: 1) cara menentukan imam (pemimpin) shalat; 2) gerakan dalam
shalat berjama'ah; 3) persiapan sebelum shalat; 4) bacaan shalat dan lain
sebagainya. Berikut uraiannya:
1.
Kriteria
memilih imam dalam shalat berjama’ah
Baca Lainnya :
- UMP MoU dengan PDA - PDNA Purworejo, Siap Lahirkan Unit Bisnis Baru0
- Peringati Hari TBC Sedunia, MSI Purworejo Gelar Talkshow Radio0
- Model Pembelajaran Daring Berbasis Kearifan Lokal di SDN 1 Prembun0
- Target Eliminasi TB 2028, SSR TBC Komunitas Mentasi Sehat Indonesia Adakan Penyegaran Kader0
- Pentingnya Pendidikan Entrepreneurship Dalam Pembelajaran di Sekolah0
Ada beberapa kriteria dalam memilih imam,
diantaranya adalah yang bacaannya paling bagus, lebih tua, orang yang paling
wara' (jauh dari perkara perkara dosa) dan lain sebagainya. Ini mengandung arti
bahwa kriteria memilih pemimpin apapun tingkatannya maka hendaklah melihat
kriteria pemilihan pemimpin dalam shalat berjama’ah di atas. Bacaan bagus
berarti seorang pemimpin harus memiliki ilmu untuk memimpin, bukan orang yang
tidak punya kapabilitas untuk memimpin. Lebih tua, bukan berarti meremehkan
pemuda. Akan tetapi semakin banyak umur biasanya semakin bijak dan memiliki
banyak ilmu kehidupan yang tidak akan didapat sebelum kita melalui masa
tertentu. Paling wara' berarti sedapat mungkin mencari pemimpin yang mempunyai
track record paling baik diantara calon yang ada.
2.
Gerakan
dalam shalat berjama’ah
Dalam shalat jamaah semua gerakan imam
wajib diikuti oleh makmum yang ada di belakang tanpa terkecuali. Makmum tidak
boleh mendahului gerakan imam. Ini mengandung arti bahwa sebagai warga atau anggota
masyarakat tertentu, harus taat dan patuh kepada pimpinan, selama pemimpin
tersebut berada dalam koridor yang dibenarkan syara', aturan atau
undang-undang. Loyalitas orang yang dipimpin seperti loyalitas makmum dalam
shalat berjamaah. Dalam kondisi imam melakukan kesalahan karena lupa ataupun
yang lainnya, maka makmum wajib menegur dengan mengucapkan subhanallah,
kemudian imam membenarkan gerakannya. Ini berarti bahwa sebagai seorang
pemimpin jika berbuat salah atau keliru, hendaknya ia siap menerima teguran
dari orang yang dipimpinnya dan mengoreksi apa yang salah. Dan sebagai orang
yang dipimpin hendaknya menegur dan mengingatkan dengan cara-cara yang baik dan
santun, bukan dengan cara-cara yang melecehkan, menghujat, mencaci, atau bahkan
meninggalkan. Dalam sholat berjamaah juga mengajarkan bahwa ketika seorang imam
dirasakan tidak bisa lagi memimpin shalat karena buang angin ataupun yang
lainnya maka ia harus mengundurkan diri dari posisinya sebagai imam, jangan
malah dipaksakan yang nantinya akan membawa keburukan bagi makmumnya. Sedangkan
shalat berjamaah dilanjutkan dengan dipimpin oleh seorang jamaah yang berada
tepat di belakang imam dengan melangkahkan kakinya untuk maju ke posisi imam
dan menjadi imam. Dan sholat berjamaah tetap dilanjutkan sampai akhir.Ini
berarti bahwa jika seorang pemimpin itu sudah tidak mampu untuk memimpin karena
sebab tertentu, hendaklah dirinya mundur dari kepemimpinannya. Dan digantikan
oleh orang yang berada di belakangnya.
3.
Persiapan
sebelum Shalat
Sebelum melaksanakan shalat berjama’ah,
imam biasanya mengingatkan makmum agar meluruskan dan merapatkan barisan
shalat. Sebagaimana hadits Rasulullah.
عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ رُصُّوا صُفُوفَكُمْ وَقَارِبُوا بَيْنَهَا وَحَاذُوا بِالْأَعْنَاقِ
فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنِّي لَأَرَى الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ مِنْ خَلَلِ
الصَّفِّ كَأَنَّهَا الْحَذَفُ
Artinya : Dari Anas bin Malik ra. dari Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: lekatkanlah/rapatkanlah barisan kalian dan saling
berdekatlah dan tempelkan pundak-pundak kamu. Demi dzat yang jiwaku berada
dalam genggaman-Nya. Sesuhngguhnya aku melihat syetan memasuki diantara
sela-sela shaf seperti hadzaf (anak kambing hitam, jenis kambing yang berada di
daerah Yaman). (HR. Sunan Abi Daud,
Juz 1, halaman 179, hadits 667)
Hadis tersebut
diatasi terkait dengan persatuan dan kesatuan dalam suatu kelompok (apapun
levelnya), jika anggota dalam suatu kelompok terdapat jarak satu sama lain maka
kelompok tersebut akan mudah dipecah-belah. Setan dalam hadits tersebut dapat
diartikan sebagai provokator, penghasut dsb.
4.
Bacaan
shalat
Bacaan
pada sholat tertentu harus dibaca keras dan jelas agar terdengar oleh
seluruh makmum. Ini mengandung arti komunikasi adalah poin yang begitu penting
antara pemimpin dengan orang yang dipimpinnya, tidak hanya dengan bagian
tertentu tetapi menyeluruh sampai ke jajaran terkecil.
Demikian kiranya beberapa pelajaran penting dari shalat berjama’ah.
Semoga para pemimpin dan juga yang dipimpinnya dapat mengambil pelajaran dari
shalat berjama’ah sebagaimana yang diajarkan dalam Islam.
Penulis
: Iyus Herdiana Saputra (Dosen Universitas Muhammadiyah Purworejo)