SETIAP YANG BERNYAWA PASTI MATI

By A.M. Musdani 15 Jan 2021, 05:09:25 WIB Ceramah
SETIAP YANG BERNYAWA PASTI MATI

Keterangan Gambar : http://bit.ly/FotoMojokCo



Dzikrul Maut

Allah azza wa jalla, berfirman:

Baca Lainnya :

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumu’ah: 8).

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ

كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa’: 78).

وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَ

Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad).” (QS. Al Anbiya’: 34).

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ (26) وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَالإكْرَامِ (27)

Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar Rahman: 26-27).Lalu …Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian …

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).

Buya Hamka, dengan kalam hikmahnya dalam Tasawuf Modern, salah satu buku dalam tetralogi mutiara falsafah beliau, menuliskan di antara sebab orang takut menghadapi kematian; yakni diri yang tak memahami hakikat kematian; tiada menginsafi kemana hendak pergi sesudah mati; takut akan siksa di kubur hingga neraka atas dosa yang diperbuat; juga perasaan takut, lebih tepatnya sekedar sedih hati dan enggan untuk meninggalkan anak serta hartanya.

 

Kemudian dibagilah keadaan manusia dalam mengingat mati menjadi tiga, ada orang yang sama sekali lupa dan abai, hingga tak mengerti hakikat mati, hingga ia sendiri yang menemuinnya.

 Ada yang senantiasa takut saja mengingat kematian itu sendiri dengan cemas atau gemetar sebab datangnya tak pernah mengingat umur, waktu serta keadaan.

 Terakhir, adalah orang yang mengingatnya dengan akal budi dan hikmah, guna mengumpulkan sebanyak-banyak bekal jika malaikat maut datang tiba-tiba.

 

Golongan ketiga itulah sejalan dengan  hadis yang dikisahkan Ibnu Umar, di mana Rasulullah Saw bersabda; bahwa orang mukmin yang paling utama adalah yang paling baik akhlaknya.

Orang yang cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik mempersiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan setelah kematian.

Mereka itulah orang-orang yang berakal.

Penggunaan kata takut mati, akan lebih baik dan indah jika diganti dengan mengingat mati, atau dzikrul maut. Sebagai seorang yang mengimani adanya kehidupan setelah dunia, Allah senantiasa mengingatkan kita untuk tiada takut dan bersedih hati.

Kematian dunia sesungguhnya hanyalah kematian jasad, untuk selanjutnya melanjutkan hidup di alam akhirat sesuai ganjaran perbuatan sebelumnya.

Selalu ingat mati (zikrul maut) akan merangsang kita untuk memperbanyak amal saleh.

Paling tidak, ada lima zikrul maut yang bisa kita lakukan.

Pertama, menjenguk orang sakit guna mendapatkan hikmah agar menjadi semakin sadar betapa pentingnya kesehatan itu. Dengan sakit, seseorang tidak akan bisa melakukan apa-apa, sehingga akan tertanam tekad untuk memanfaatkan masa sehat dengan banyak beribadah kepada Allah SWT. ''Barang siapa yang mengunjungi orang yang sakit, maka berserulah Malaikat dari langit. Engkau telah berbuat baik, baik pula perjalananmu, engkau akan mendiami rumah dalam surga.'' (HR Ibnu Majah).

 

Kegiatan kedua untuk mengingat mati adalah dengan takziyah atau mendatangi orang yang meninggal. Takziyah dimaksudkan untuk mendoakan mereka yang mati, menggembirakan anggota keluarga yang ditinggal, serta ikut mengurus jenazah dengan memandikan, menshalatkan, dan menguburkannya. ''Cukuplah mati sebagai pelajaran (guru) dan keyakinan sebagai kekayaan.'' ( HR Thabrani).

 

Ketiga adalah melakukan ziarah kubur. Ziarah kubur ini semula dilarang oleh Rasulullah SAW, namun kemudian dianjurkan dalam rangka zikrul maut. Ziarah kubur akan memberi kesadaran bahwa cepat atau lambat, kita pun akan seperti orang yang berada dalam kuburan itu. Masalahnya, kebahagiaan atau siksaan yang akan kita terima, sangat tergantung dari amal saleh yang kita lakukan selama hidup.

Zikrul maut keempat adalah dengan memantapkan keimanan kita akan datangnya hari kiamat atau hari akhir. Bukan seperti keyakinan orang-orang kafir yang memungkiri akan adanya hari akhirat. ''Dan mereka berkata, kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia ini saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita kecuali masa, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.'' (QS Al-Jaatsiyah (45): 24).

Kelima adalah menghayati dalil-dalil kehidupan akhirat yang banyak tergambar dalam Alquran maupun hadis Rasulullah SAW berupa siksaan bagi yang ingkar dan balasan surga buat yang beramal saleh. ''Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang baru, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.'' (QS An-Nisa (4): 56).

Wallahu a'lam

 

Nur Ngazizah

Ketua PDNA Kabupaten Purworejo, Ketua Majelis Tabligh PDA Purworejo dan Anggota Majelis Tabligh PWA Jawa Tengah.





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....


Kanan - Iklan Sidebar

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Video Terbaru

Lihat semua video