- 91 Siswa SDMU Purwodadi Nyantri Sehari Semalam di PPDA Muhammadiyah Bayan
- PDM Purworejo Launching program kelas Khusus di SMP Muhammadiyah Purworejo
- Milad ke 112, 7000 Jamaah Semarakkan Apel : Komitmen Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua
- Refleksi Resepsi Milad 112 : Agar Terhindar dari Banjir Bandang Muhammadiyah, Ditekankan 5J dan 3J
- Siswa SD Aisyiyah Purworejo Dapatkan Pembelajaran Mitigasi Bencana Longsor Berbasis STEM
- Semarak Milad Ke-60 UMPWR Adakan Workshop Sekolah Muhammadiyah se-Kabupaten Purworejo
- Workshop Pondok Pesantren
- Sutrisno Kepala SDKUB Muhammadiyah Purworejo yang baru : Siap Kolaborasi
- Dibalik Sukses Perjuangan Pengembangan Media, Kunci-nya Kolaborasi !
- Tria Patrianti: UKW Menjadi Langkah Strategis Tingkatkan Kualitas Jurnalis
Siswa SD Aisyiyah Purworejo Dapatkan Pembelajaran Mitigasi Bencana Longsor Berbasis STEM

Purworejo, (12 Oktober 2024) – Siswa-siswi SD Aisyiyah Unggulan Purworejo mendapatkan pembelajaran tentang mitigasi bencana longsor melalui pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics). Kegiatan yang diselenggarakan oleh tim pengabdian masyarakat dari Universitas Muhammadiyah Purworejo ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan pengetahuan teknologi para siswa. Program ini difasilitasi melalui hibah DRTPM 2024 dan berfokus pada pengenalan teknologi Internet of Things (IoT) sebagai alat mitigasi bencana.
Dalam kegiatan ini, siswa diajarkan secara langsung mengenai cara kerja alat deteksi longsor berbasis sensor kemiringan dan aplikasi Blink, sebuah aplikasi pemantauan jarak jauh yang memungkinkan deteksi dini pergerakan tanah yang berpotensi longsor. Alat ini membantu siswa memahami fungsi teknologi IoT dalam mitigasi bencana dan pemantauan lingkungan secara real-time.
Tidak hanya sekadar teori, para siswa juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan penggunaan aplikasi Blink. Mereka diajarkan cara mengoperasikan aplikasi tersebut untuk memantau pergerakan tanah di lereng melalui perangkat smartphone atau tablet. Teknologi ini memungkinkan siswa untuk memantau kondisi lereng yang berpotensi longsor dari jarak jauh, meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam di lingkungan sekitar.
Baca Lainnya :
- Semarak Milad Ke-60 UMPWR Adakan Workshop Sekolah Muhammadiyah se-Kabupaten Purworejo0
- Workshop Pondok Pesantren0
- Sutrisno Kepala SDKUB Muhammadiyah Purworejo yang baru : Siap Kolaborasi0
- Dibalik Sukses Perjuangan Pengembangan Media, Kunci-nya Kolaborasi !0
- Tria Patrianti: UKW Menjadi Langkah Strategis Tingkatkan Kualitas Jurnalis0
Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah sensor kemiringan, alat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan sudut tanah di lereng. Ketika terjadi pergerakan tanah, sensor ini akan mengirimkan sinyal peringatan melalui aplikasi Blink, memungkinkan deteksi dini sebelum longsor terjadi. Para siswa tampak antusias dalam mempelajari teknologi ini, karena selain memberikan wawasan baru, kegiatan ini juga memberi pengalaman praktis langsung dalam penggunaan teknologi yang canggih.
Kepala sekolah SD Aisyiyah Unggulan Purworejo, Ira Lailatul Safitri, S.Pd., menyampaikan bahwa sekolahnya memiliki komitmen kuat untuk mendidik siswa menjadi generasi Islami yang multi-talenta. "Pembekalan teknologi IoT dan kepedulian lingkungan ini sangat relevan dengan tujuan pendidikan kami. Melalui kegiatan ini, kami berharap siswa kami tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam," ujarnya.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi tinggi dari para siswa dan orang tua karena selain memperkenalkan teknologi modern, program ini juga meningkatkan kepedulian siswa terhadap isu-isu lingkungan. Sebagai generasi penerus, siswa diharapkan mampu memanfaatkan teknologi untuk memberikan solusi atas permasalahan di sekitarnya, terutama dalam mitigasi bencana yang sering terjadi di wilayah rawan seperti Purworejo.
Dengan adanya pembelajaran ini, diharapkan siswa-siswi SD Aisyiyah Purworejo mampu menjadi agen perubahan yang dapat menerapkan ilmu dan teknologi untuk menjaga lingkungan serta mengantisipasi risiko bencana di masa depan.